Sebanyak 55% kuota peserta didik diisi oleh anak-anak pelaku utama kelautan dan perikanan, seperti nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan, serta petambak garam, dengan biaya ditanggung penuh oleh Pemerintah.
Para lulusannya tidak hanya memperoleh ijazah, tetapi juga sertifikat keahlian yang telah diakui oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri, sesuai bidangnya masing-masing.
Baca Juga:
Serangan Brutal KKB di Papua: Satu Polisi Tewas, Warga Terluka
Mereka dicetak bukan hanya menjadi tenaga kerja profesional, tetapi juga lebih diarahkan sebagai wirausaha di sektor kelautan dan perikanan.
Direktur Politeknik KP Sidoarjo I Gusti Putu Gde Rumayasa menjelaskan salah satu alasan politeknik tersebut menjadi BLU karena adanya fleksibilitas dalam mengelola dan mengembangkan keuangan, SDM, kualitas layanan, dan kerja sama.
Pihaknya telah menetapkan strategi bisnis serta rencana pengembangan institusi (baik layanan akademik maupuan non akademik) dan sarana dan prasarana hingga beberapa tahun mendatang untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Baca Juga:
Penukaran Utang dengan Konservasi, KKP Optimalkan Terumbu Karang di Wilayah Timur
BPPP Tegal merupakan salah satu satuan kerja pelatihan dan penyuluhan lingkup BRSDM. Menurut Kepala BPPP Tegal Muchlisin terdapat tiga jenis layanan yang diberikan.
Pertama, usaha inti, terdiri dari enam bidang pelatihan, 60 program pelatihan, dan lima jenis sertifikasi.
Kedua, usaha produksi, terdiri dari produksi workshop permesinan, workshop budidaya, workshop penangkapan, dan workshop pengolahan.