Tapi di perairan negara lain juga seperti itu, misalnya di Beting Ali Malaysia.
"Data pelacakan kapal pada hari Jumat menunjukkan kapal survei China Haiyang Dizhi 10 terus beroperasi di Blok Tuna di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia, hampir seminggu setelah kapal induk AS berlayar dalam jarak 50 mil laut darinya," ujar Radio Free Asia pada Kamis 23 September 2021.
Baca Juga:
Pertemuan Bilateral Vietnam, Prabowo Komitmen Ratifikasi ZEE
Maka tak heran bila Indonesia menanggapinya dengan serius, mengerahkan kapal perang ke lokasi.
Benar saja saat kapal surveinya digerebek Indonesia, coast guard China langsung hadir di sana.
"Sebuah kapal angkatan laut Indonesia, korvet kelas Kapitan Pattimura KRI Teuku Umar (385) terlihat di dekat Haiyang Dizhi.
Baca Juga:
Tangis Pengungsi Rohingya Pecah Saat Diusir dari Gedung BMA Aceh
Catatan pelacakan kapal juga menunjukkan kapal penjaga pantai China 4303 berada di dekatnya pada Kamis malam," jelas Radio Free Asia.
Kawal mengawal aparat China ke kapal survei dan nelayannya merupakan wujud penegakan klaim Nine Dash Line.
Untuk menghadapi tekanan dari China ini, Indonesia harus bermain cantik.