Senggolan antar kapal dengan Malaysia tidak saja terjadi di Ambalat tapi juga di Laut Natuna dan Selat Malaka. Yang paling baru adalah klaim Australia atas Pulau Pasir.
Beberapa pengamat menilai kasus Pulau Pasir seperti Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, yang bisa saja dibutuhkan perundingan berjilid-jilid,” ujarnya.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Tiga persoalan tersebut, lanjut Rezasyah, selalu menggugah rasa nasionalisme dan patriotisme seluruh masyarakat Indonesia. PR inilah yang harus diselesaikan KSAL yang baru.
“Kita semua tak sabar menunggu gebrakan Kasal yang baru berdiplomasi dengan Tiongkok, Vietnam, Malaysia dan Australia. Diplomasi tingkat tinggi seperti yang kita butuhkan harus dimiliki oleh sosok Kasal yang baru,” ujarnya.
Rezasyah menilai, dari beberapa jenderal bintang tiga di lingkungan TNI AL saat ini ada nama yang cukup mencuat untuk dicalonkan menjadi KSAL yang baru, yaitu Laksdya TNI Amarulla Octavian.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
“Dikenal sebagai perwira yang sering menempuh pendidikan di luar negeri, tentu memiliki kemampuan bahasa internasional yang cukup baik. Bersekolah di luar negeri pasti memiliki kredit point tersendiri karena dipilih dari sekian perwira yang mengikuti seleksi dengan ketat,” ucapnya.
Selain itu, kata Rezasyah, prestasinya beberapa kali sekolah di Amerika Serikat, Australia dan Perancis mendapat pujian dengan nilai-nilai yang bagus.
Kemampuannya berdiplomasi juga terasah dengan penampilan sebagai pembicara di konferensi internasional, seminar internasional, workshop internasional dan banyak forum akademik lainnya.