JurnalMaritim.id | Laksamana TNI Yudo Margono sudah disetujui sebagai Panglima TNI yang baru oleh DPR RI.
Dengan terpilihnya Yudo sebagai Panglima, muncul pertanyaan soal siapa sosok yang bakal menggantikannya sebagai KSAL.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Lalu siapa calon KSAL penggantinya? Seperti apa sosok Kasal penggantinya yang paling tepat?
Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran, Teuku Rezasyah mengatakan, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang beredar luas di masyarakat, maka perlu ditinjau apa saja isu saat ini dan ke depan yang harus diantisipasi.
“Dari sekian banyak calon, maka penting masyarakat mengetahui rekam jejak calon KSALyang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang menjadi prioritas,” ucap Rezasyah dalam keterangan tertulisnya, Minggu (4/11/2022).
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Rezasyah mengatakan, Pemerintah RI saat ini masih menghadapi berbagai persoalan terkait perbatasan laut dengan negara-negara tetangga.
Klaim di Laut Natuna Utara seringkali menyita perhatian banyak elemen masyarakat. Beberapa kali terjadi benturan antara kapal perang TNI AL dengan kapal-kapal Tiongkok dan Vietnam.
Belum lagi persoalan dengan Malaysia atas perairan Ambalat. Beberapa kali juga kapal-kapal perang TNI AL bersinggungan dengan kapal-kapal Malaysia.
Senggolan antar kapal dengan Malaysia tidak saja terjadi di Ambalat tapi juga di Laut Natuna dan Selat Malaka. Yang paling baru adalah klaim Australia atas Pulau Pasir.
Beberapa pengamat menilai kasus Pulau Pasir seperti Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, yang bisa saja dibutuhkan perundingan berjilid-jilid,” ujarnya.
Tiga persoalan tersebut, lanjut Rezasyah, selalu menggugah rasa nasionalisme dan patriotisme seluruh masyarakat Indonesia. PR inilah yang harus diselesaikan KSAL yang baru.
“Kita semua tak sabar menunggu gebrakan Kasal yang baru berdiplomasi dengan Tiongkok, Vietnam, Malaysia dan Australia. Diplomasi tingkat tinggi seperti yang kita butuhkan harus dimiliki oleh sosok Kasal yang baru,” ujarnya.
Rezasyah menilai, dari beberapa jenderal bintang tiga di lingkungan TNI AL saat ini ada nama yang cukup mencuat untuk dicalonkan menjadi KSAL yang baru, yaitu Laksdya TNI Amarulla Octavian.
“Dikenal sebagai perwira yang sering menempuh pendidikan di luar negeri, tentu memiliki kemampuan bahasa internasional yang cukup baik. Bersekolah di luar negeri pasti memiliki kredit point tersendiri karena dipilih dari sekian perwira yang mengikuti seleksi dengan ketat,” ucapnya.
Selain itu, kata Rezasyah, prestasinya beberapa kali sekolah di Amerika Serikat, Australia dan Perancis mendapat pujian dengan nilai-nilai yang bagus.
Kemampuannya berdiplomasi juga terasah dengan penampilan sebagai pembicara di konferensi internasional, seminar internasional, workshop internasional dan banyak forum akademik lainnya.
Semangatnya menjawab berbagai pertanyaan dan debat argumentasi dengan para profesor dalam bahasa Inggris membuat kita semua terkagum-kagum.
“Dalam berdiplomasi tingkat tinggi memang dibutuhkan kemampuan berbahasa Inggris dan pengetahuan yang lengkap agar bisa menjawab dengan tuntas. Laksdya TNI Amarulla Octavian juga dikenal oleh para profesor di dalam negeri dan di luar negeri berkat kepandaiannya menuangkan gagasan dan ide baru menulis artikel ilmiah di jurnal-jurnal internasional. Dia juga banyak menulis buku, termasuk buku-buku berbahasa Inggris, Perancis, Jerman, Mandarin, dan Arab,” pungkasnya.(jef)