Fisuelri.id | Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia turun sampai sekitar 2,22 persen secara tahunan pada kuartal III - 2022.
Semakin rendahnya utang, artinya semakin kecil kemungkinan Indonesia terjerat krisis seperti Sri Lanka atau Argentina.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Museum SBY Ani dalam Penggunaan EBT Komitmen Kurangi Emisi Karbon, Contoh bagi Pemilik Gedung Besar di Indonesia
Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) pada bulan itu, ULN sebesar US$394,6 miliar, turun dari kuartal II - 2022 sebesar US$403,6 miliar. Penyebabnya, pemerintah mulai melunasi beberapa utang yang telah jatuh tempo.
Dari total ULN pada periode itu, untuk porsi ULN Pemerintah secara tahunan turun tajam hingga 11,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari kuartal sebelumnya US$ 187,3 miliar menjadi US$ 182,3 miliar.
Penurunannya pun lebih dalam dari saat penurunan kuartal II - 2022 sebesar 8,6 persen.
Baca Juga:
Tol Getaci Batal Jadi yang Terpanjang, Proyek Dipangkas hingga Tasikmalaya
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, penurunan posisi ULN Pemerintah tersebut disebabkan oleh perpindahan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN domestik.
Ini katanya seiring dengan meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Selain itu, menyusutnya porsi ULN Pemerintah itu kata dia juga terjadi akibat adanya pelunasa beberapa pinjaman program dan proyek yang telah jatuh tempo.