Fisuelri.id | Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memprediksi, situasi politik Myanmar pasca diduduki junta militer tidak akan menjadi lebih baik tanpa ada kerja sama semua pihak.
Menurut Retno Marsudi, seluruh negara di ASEAN termasuk junta militer harus berkomitmen dengan konsensus lima poin (five point consensus/5PC).
Baca Juga:
Lebaran Idulfitri 1446 H, PLN Jawa Barat Sukses Jaga Pasokan Listrik Andal
Konsensus Lima Poin terdiri dari menghentikan kekerasan, menjalin dialog konstruktif untuk mencapai solusi damai, dan menunjuk utusan khusus ASEAN untuk Myanmar demi memfasilitasi proses dialog.
Kemudian, menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Myanmar oleh ASEAN, hingga mengirim utusan khusus ASEAN ke Myanmar untuk bertemu semua pihak yang terlibat.
"Yang paling penting sekarang apabila tidak ada kerja sama, tidak ada komitmen dari junta militer Myanmar untuk mengimplementasikan 5 point of consensus, saya bayangkan situasi Myanmar tidak akan menjadi lebih baik," kata Retno dalam konferensi pers secara daring pasca pembukaan Bali Democracy Forum (BDF) ke-15, Kamis (8/12/2022).
Baca Juga:
Siaga Penuh, PLN Jabar Sukses Jaga Keandalan Listrik di Momen Lebaran Idulfitri 1446 H
Kendati begitu, Retno Marsudi menyampaikan, ASEAN hanya bersifat membantu. Sedangkan Myanmar adalah satu-satunya pihak yang dapat menyelesaikan masalah politik di sana.
"Tetapi sekali lagi yang dapat dilakukan oleh ASEAN adalah membantu. Yang dapat menyelesaikan masalah Myanmar adalah Myanmar," ujarnya.
Lebih lanjut, Retno Marsudin menyampaikan, 5PC akan tetap menjadi panduan dalam keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023.