Ida mengaku sudah ada beberapa program untuk mendorong penggunaan listrik, seperti implementasi kendaraan listrik, penggunaan kompor induksi, hingga e-cooking atau penanak nasi listrik.
"Semua serba listrik, sehingga diharapkan ke depannya ini salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi listrik per kapita," ujarnya.
Baca Juga:
Pemkab Karo Klarifikasi Terkait Dana CSR Perusahaan di Kabupaten Karo.
Dalam kesempatan yang sama, Subkoordinator Fasilitasi Hubungan Komersial Usaha Ketenagalistrikan, Direktorat Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Edy Pratiknyo mengatakan pemerintah tengah membahas kebijakan untuk membagikan penanak nasi atau rice cooker kepada masyarakat.
"Ini baru pembahasan belum sampai di publish bantuan e-cooking atau penanak nasi listrik," kata dia.
Edy menyebut bantuan penanak nasi listrik (BPNL) ini sebanyak 680 ribu unit yang akan disalurkan ke seluruh Indonesia melalui APBN Kementerian ESDM 2023.
Baca Juga:
APPUHK dan BNI Jalin Kolaborasi Tingkatkan Literasi Keuangan Petani dan Pelaku Usaha Hortikultura Karo.
Ia mengatakan program rice cooker ini tidak diperlukan penambahan daya dan nilai paket program ini sebesar Rp500 ribu per keluarga penerima manfaat (KPM). Penerima bantuan ini akan mengacu data dari Kementerian Sosial (Kemensos).
"Terkait bantuan program penanak nasi, di mana rencana sebanyak 680 ribu unit penanak nasi yang disalurkan ke masyarakat, yang KPM tadi, kelompok penerima manfaat. Tentunya acuannya ke data dari Kementerian Sosial," jelasnya.(jef)