Sepakat Pererat Hubungan Ekonomi
Sebanyak 27 pemimpin negara anggota Uni Eropa dan sembilan dari 10 kepala negara ASEAN diundang ke Brussel untuk memperingati 45 tahun hubungan diplomatik ASEAN - Uni Eropa. Myanmar yang sedang dikuasai militer tidak di undang.
Baca Juga:
Kalimantan Selatan Tuan Rumah, Ini Arti dan Makna Logo Resmi HPN 2025
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan komitmen dana publik sebesar 10 miliar euro atau sekitar Rp 166 triliun hingga 2027 untuk investasi dalam proyek-proyek di ASEAN, seperti proyek hijau dan konektivitas.
Para pemimpin Uni Eropa dan ASEAN membahas potensi kerja sama mendatang, termasuk perdagangan, transisi hijau dan digital, serta kesehatan.
Kedua organisasi juga telah menandatangani kesepakatan untuk memungkinkan maskapai di kedua kawasan memperluas layanan dengan lebih mudah.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Brussel ingin memperluas hubungan perdagangannya di luar perjanjian perdagangan bebasnya dengan Singapura dan Vietnam, juga negosiasi dengan Indonesia. Bagi masing-masing, Uni Eropa dan ASEAN adalah mitra dagang terbesar ketiga.
KTT kemarin adalah pertemuan puncak pertama antara mereka dalam sejarah kedua kelompok regional tersebut. Von der Leyen dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen keduanya mengatakan tujuan akhir adalah perjanjian perdagangan bebas antar wilayah.
"Kami berkomitmen untuk mengembangkan Kemitraan Strategis UE-ASEAN yang didasarkan pada hukum internasional, kepentingan bersama, dan kerja sama yang saling menguntungkan dalam isu-isu yang menjadi perhatian bersama dan prinsip kesetaraan," kata kedua blok dalam pernyataan bersama.