Cara termudah untuk memahami konsep pranikah mirip dengan kontrak penjualan yang sah. Kontrak penjualan dan pembelian legal yang besar biasanya dibuat di hadapan notaris (misalnya, pembelian rumah, tanah, mobil, dan kemewahan lainnya).
Bertujuan untuk membuat kontrak yang adil antara pembeli dan penjual. Bahkan, perjanjian yang dibuat di hadapan notaris juga dimaksudkan untuk menghindari kejadian yang dapat merugikan pihak tertentu di kemudian hari.
Baca Juga:
Parlemen Ukraina Meloloskan RUU yang Izinkan Tahanan Bergabung Militer
Ini berarti bahwa suatu pengaturan dapat diubah menjadi undang-undang jika terjadi penipuan atau pengkhianatan dengan kewajiban yang ditanggung.
Maka kontrak ini, seperti kontrak pernikahan, adalah kontrak yang dibuat oleh pasangan sebelum menikah. Kontrak ini berisi poin-poin yang berbeda tergantung dari kebutuhan pasangan.
Biasanya, perjanjian pranikah bertujuan untuk mengatur pembagian harta dan membantu pasangan dalam mendapatkan perceraian pernikahan mereka.
Baca Juga:
Menhub Budi Karya Sumadi Nonaktifkan Pejabat STIP Jakarta Terkait Kasus Dugaan Penganiayaan
Jika ada kontrak perkawinan, maka sanksi dapat dikenakan kepada pihak atau pasangan yang melanggar kontrak yang dibuat. Oleh karena itu, akad nikah ini memiliki banyak kelebihan dan kekurangan.
Pendukung percaya bahwa perjanjian pranikah dapat membantu mengamankan aset atau properti, sementara penentang percaya bahwa perjanjian tersebut merusak integritas cinta pasangan.
Haruskah Membuat Kontrak Pranikah?