”Tantangan berat itu mengubah mindset petani untuk tidak fanatik menggunakan pupuk kimia. Sebab, pupuk organik itu aslinya lebih bagus dan sehat,” ungkapnya.
Ditanya kendala yang dialami selama memproduksi pupuk kompos organik itu? Basori mengaku, belum memiliki mesin alat pencacah. Dirinya dan temannya, mencacah sampah-sampah itu dengan cara manual menggunakan celurit. Harusnya, lebih cepat dan praktis menggunakan mesin alat pencacah sampah.
Baca Juga:
Gerakkan Tani Pro Organik: Meningkatkan Hasil Panen dan Mengurangi Ketergantungan Petani di Kalbar
”Sekarang semuanya masih manual,” tuturnya. [jat]