Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam telah menegaskan para sahabat ridhwanullah ‘alaihim; generasi terbaik umat Islam, layak untuk kita jadikan suri tauladan. Maka selayaknya bagi kita untuk menggali lebih dalam bagaimana para sahabat memanfaatkan waktu mereka demi kebaikan akhiratnya. Di antara hal yang sangat penting untuk kita ketahui adalah perkataan Ibnu Malikah Rahimahullah,
“Aku telah mendapati 30 orang sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, semuanya khawatir pada dirinya tertimpa kemunafikan” (HR. Bukhari no. 36).
Baca Juga:
4 Dampak Buruk Jika Hidup dalam Kemunafikan
Lihatlah, betapa mereka mengkhawatirkan diri mereka sendiri untuk berbuat kemunafikan. Kemunafikan itu secara umum berkaitan dengan dosa. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Di antara tanda munafik ada tiga: jika berbicara, dusta; jika berjanji, tidak menepati; jika diberi amanat, ia khianat” (HR. Muslim no. 59).
Bagi orang-orang yang memanfaatkan waktu yang diberikan dengan amal-amal saleh, tentu saja akan terhindar dari kemunafikan. Begitu pun orang-orang yang menyadari pentingnya melakukan hal yang bermanfaat untuk urusan dunia dan akhiratnya dalam setiap waktu, insyaallah akan terhindar dari segala perbuatan dan sifat orang-orang munafik.
Baca Juga:
Para Menteri Presiden Jokowi Sibuk Kampanye, Kinerja Pemerintah Makin Menurun
Allah Ta’ala berfirman,
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS. al-‘Ashr: 1-3).
Orang merugi adalah mereka yang selama hidupnya melakukan hal-hal yang dibenci oleh Allah, dengan cara menghabiskan waktu dan aktivitas yang tidak bermanfaat bagi agama mereka sendiri.