Akhlak.id | Orang beriman meyakini bahwa waktu dan kesempatan untuk menjalani kehidupan yang diberikan oleh Allah Ta’ala kepadanya adalah anugerah yang besar, yang tidak didapatkan oleh hamba-hamba Allah yang lain. Maka pantas bagi kita untuk memanfaatkan waktu dan kesempatan dalam rangka membekali diri dan melakukan amalan saleh agar menggapai kebahagiaan di akhirat.
Diriwayatkan dari Abdurrahman bin Abu Bakrah, dari bapaknya, bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah manusia yang terbaik?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
Baca Juga:
4 Dampak Buruk Jika Hidup dalam Kemunafikan
“Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya.”
Dia bertanya lagi, “Lalu siapakah orang yang terburuk?”
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
Baca Juga:
Para Menteri Presiden Jokowi Sibuk Kampanye, Kinerja Pemerintah Makin Menurun
“Orang yang berumur panjang dan buruk amalnya” (HR. Ahmad; Tirmidzi; dan al-Hâkim. Disahihkan oleh al-Albâni Rahimahullah dalam Shahîh at-Targhîb wat Tarhîb, 3/313, no. 3363, Maktabul Ma’arif, cet. 1, th 1421 H/ 2000 M).
Namun, kadangkala waktu dan kesempatan itu tanpa kita sadari telah diisi dengan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk dunia maupun akhirat kita. Bahkan sebagian dari kita justru menggunakan waktu dan kesempatan itu untuk berbuat hal-hal yang Allah murkai. Wal-iyadzu billah.
Kita semestinya menyadari bahwa setan selalu menggoda kita untuk melakukan dosa. Setan akan menghasut, membisik, merayu, dan menggoda kita agar melakukan hal yang sia-sia jika kita tidak mempersiapkan diri untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Iblis sendiri telah bersumpah,