UMKM.WahanaNews.co | Pemerintah Kota Surabaya bersinergi dengan puluhan hotel berbintang di Kota Pahlawan. Melalui sinergi ini, Pemkot Surabaya berkomitmen mendukung penggunaan produk UMKM di hotel berbintang sekaligus memberdayakan minimal 50 persen pekerja dari masyarakat setempat.
Adapun langkah ini merupakan upaya Pemkot Surabaya dalam menjawab berbagai tantangan serta kondisi pandemi COVID-19 yang menimpa sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal, UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia, tak terkecuali di Surabaya.
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito Dorong Penguatan UMKM di Yogyakarta
Diketahui, kerja sama ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama (NKB) antara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan pihak perwakilan dari 46 hotel Se-Kota Surabaya. Penandatanganan ini berlangsung di halaman Balai Kota Surabaya pada Jumat (18/3).
"Dengan kekuatan yang luar biasa antara pemerintah kota dengan semua stakeholder, maka saya yakin, kemiskinan, pengangguran, dan permasalahan di Kota Surabaya bisa kita selesaikan dan lewati," kata Eri dalam keterangan tertulis, Rabu (23/3/2022).
Eri menjelaskan pihaknya terus membuka kesempatan lebar bagi setiap investor yang ingin menanamkan modal di Surabaya sebagai upaya menggeliatkan sektor perekonomian Kota. Menurutnya, Kota Pahlawan ini menjadi salah satu destinasi primadona investasi di Indonesia dengan kemudahan akses perizinan serta infrastruktur yang memadai.
Baca Juga:
Sayuran Daun Kelor RI Diburu Asing, LPEI Ambil Peran
"Membangun kota itu harus dengan kebersamaan dan gotong royong. Karena itu kalau ada investasi masuk, jangan pernah ganggu investasi di Surabaya. Tapi ketika investasi itu ada, maka secara otomatis saya sampaikan harus bisa menarik warga sekitarnya," jelasnya.
Eri mengungkap saat ini sejumlah rencana investasi telah siap direalisasikan. Kota Surabaya juga tetap konsisten mencatatkan diri sebagai destinasi investasi utama di Indonesia. Bahkan, pada tahun 2021, capaian investasi di Surabaya mencapai Rp29,22 triliun dan menjadi yang tertinggi kedua di Indonesia.
"Investor yang masuk ke Surabaya pastinya akan membutuhkan mitra untuk menunjang supply chain bisnis maupun operasional perusahaannya. Di situlah pintu kolaborasi dengan UMKM terbuka, dan akan kami fasilitasi," paparnya.