"Hingga akhirnya ketemulah dengan program Jakpreneur. Saya lihat-lihat, programnya cocok untuk saya yang masih pemula dalam bisnis," kata Farid.
Lewat Jakpreneur, usaha Tanemtanam Art sangat terbantu, mulai dari pemasaran hingga lokasi usaha. Farid mengatakan, Tanemtanam Art bisa mendapatkan tempat di M Bloc Market berkat rekomendasi Jakpreneur.
Baca Juga:
Dukung Strategi Diversifikasi Ekspor, LPEI dan KBRI Den Haag Luncurkan Buku “Road to Rotterdam”
"Keuntungan ikut Jakpreneur itu, kalau ada kendala usaha, kita bisa konsultasi dengan pembina Jakpreneur," ujarnya.
Sementara Wina mengatakan join Jakpreneur, target pemasarannya meluas ke seluruh Jakarta. Kemudian bisa ikut bazar di salah satu daerah di Jakarta dan tidak bayar uang sewa sama sekali.
"Instagram kami juga semakin ramai setelah diwawancara dan diliput oleh tim Jakpreneur," cerita Wina.
Baca Juga:
Menko Airlangga: Pengaturan Produk Halal dalam Undang-Undang Menjadi Wujud Komitmen Indonesia untuk Mengembangkan Ekonomi Syariah
Selain itu, menurut Wina, bergabung dengan Jakpreneur akan membantu UMKM Jakarta untuk mengembangkan usaha di ranah offline. Calon pembeli bisa melihat langsung produk yang dijual, keuntungan yang tidak didapat bila hanya memasarkan produk secara online.
Dengan sejumlah kisah di atas, tentunya Jakpreneur bisa menjadi jembatan emas untuk terus mengasah keterampilan wirausaha, sekaligus membuka peluang-peluang baru yang sebelumnya tidak terduga. Untuk itu, Pemprov DKI membuka peluang UMKM di Jakarta untuk bergabung, apalagi Jakpreneur sudah terintegrasi di aplikasi JAKI.[zbr]