Ia menjelaskan, untuk pengrajin pemula menyelesaikan satu kain tenun unggan bisa memakan waktu satu minggu, sementara untuk pengrajin yang sudah mahir bisa menyelesaikan satu kain sekitar 2 sampai 3 hari.
Dikatakannya, pengrajin tenun unggan sudah ada yang menggunakan alat tenun otomatis, tetapai kebanyak pengrajin masih bertahan menggunakan alat tenun tradisional.
Baca Juga:
Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Kasus Masih dalam Penyelidikan
Harga satu kain unggun yang digunakan untuk dasar baju bisa diperoleh dengan harga Rp 300 ribu, sementara kain Tenun Unggan untuk dasar songket seharga Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu untuk satu kainnya.
Kata Sri, kendala para pengrajin tenun unggan di Nagari Unggan, yaitu dalam segi pemasaran dan permintaan pesanan.
"Biasanya pesan untuk Tenun Unggan, banyak dari masyarakat yang mengadakan acara pesta atau kegiatan kegiatan lain, tetapi karena dalam dua tahun kebelakang kita dalam masa pandemi Covid-19, sehingga tidak boleh ada acara, yang menyebabkan pesanan Tenun Unggan juga menurun," jelasnya.
Baca Juga:
Setyo Budiyanto Terpilih sebagai Ketua KPK: OTT Tetap Senjata Utama
Ia berharap, masa pandemi bisa segera berakhir, sehingga permintaan Tenun Unggan bisa kembali banyak.[kaf]