Markas Besar Umum Daerah Pasifik Barat Daya
Pada saat musim panas tahun 1944, suatu hamparan kompleks markas besar terserak di tempat ini kemudian didirikan di lokasi ini. Akhirnya berpangkalanlah di Sentani suatu Markas Besar Umum Daerah Pasifik Baratdaya : Angkatan Darat Amerika Serikat di Timur Jauh, Angkatan Udara A-3 Kawasan Timur Jauh, Armada ke Tujuh, Angkatan Udara ke-Lima, Angkatan Darat ke-Enam, Angkatan Darat ke-delapan, Pasukan Pendaratan Sekutu dan Angkatan Udara Sekutu. Perencanaan dan Penyelenggaraan untuk penyerangan Filipina dilaksanakan dari tempat ini. Di bawah pengarahan Jenderal Douglas MacArthur.
Baca Juga:
Komplotan Curanmor Ditangkap Tim Opsnal Polsek Sentani Kota
Dan tak jauh dari tugu tersebut terdapat beberapa kursi dari beton yang menghadap ke panorama Danau Sentani dan Bandara Sentani.
Selain wisata sejarah, para pengunjung dapat menikmati panorama indah Distrik Sentani berikut Danau Sentani dari atas ketinggian puncak Ifar Gunung. Tak hanya wisatawan, warga setempat pun kerap berkunjung ke sana, terutama saat sore hari.
"I come through and I shall return (Saya berkunjung dan saya harus kembali)." Kalimat terkenal itu meluncur dari mulut Jenderal Douglas MacArthur saat hendak meninggalkan benteng pertahanan terakhir Amerika Serikat di Bataan, Filipina menuju Australia pada 11 Maret 1942.
Baca Juga:
Laka Tunggal di Sentani, Tabrak Pembatas Jalan Pemotor Meninggal Dunia
Ketika itu jenderal yang tersohor saat perang Pasifik -- bagian Perang Dunia II di wilayah Asia-Pasifik -- tersebut hendak menghindari gelombang serangan balatentara Jepang yang sedang memasuki Filipina. Adalah Presiden AS Franklin Roosevelt yang memerintahkan sang jenderal meninggalkan Filipina untuk menyusun strategi baru di Melbourne, Australia.
Jepang Bombardir Pearl Harbour
Sebelumnya pada 7 Agustus 1941, seperti dikutip dari The History Channel, pasukan Dai Nippon mengerahkan 360 pesawat tempur dan pengebom dari kapal-kapal induknya untuk membombardir Pearl Harbour di Pulau Oahu, Hawaii. Tak ayal, kapal-kapal perang AS yang tengah berlabuh dan dalam keadaan tidak siap, menjadi sasaran empuk. Nasib serupa dialami puluhan pesawat Angkatan Udara AS yang masih diparkir saat serangan berlangsung.