Seperti saat renang, para peserta dimanjakan dengan pasir putih dan birunya air laut dengan latar belakang pulau-pulau serta batuan alam khas Belitung yang berusia ratusan juta tahun. Salah satunya adalah Pulau Lengkuas dengan mercusuar yang ikonis.
Saat bersepeda, para peserta disambut dengan aspal yang mulus serta pemandangan pantai serta tugu Tanjung Kelayang yang khas. Begitu juga saat lari dengan udaranya yang segar.
Baca Juga:
Jabar International Marathon 2022 Digelar di Kabupaten Pangandaran
"Saya apresiasi larinya sangat menantang, sepeda sangat membuat kita terpesona dengan track yang begitu bagus. Dan renangnya mungkin renang yang paling boleh dibilang cantik dari segi kualitas air laut dan pemandangannya. Maka saya sangat meyakini Belitung Triathlon ini jadi kebangkitan ekonomi Belitung dan sektor pariwisata kita," kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf menilai keberhasilan penyelenggaraan acara ini menjadi sinyal kebangkitan ekonomi serta pariwisata dan ekonomi kreatif di Belitung setelah dua tahun terdampak akibat pandemi.
Ia pun mendorong daerah-daerah lain dapat menyelenggarakan kegiatan sport tourism dengan menonjolkan kearifan lokal sebagai daya tarik atau pembeda dari setiap destinasi.
Baca Juga:
Labuan Bajo NTT Bisa Jadi Icon Baru Lari Marathon di Indonesia
Wisata olahraga sendiri di Indonesia pertumbuhannya diperkirakan dapat mencapai Rp18,790 triliun hingga tahun 2024.
"Banyak sekali masyarakat yang berpartisipasi sepanjang jalan, lapangan kerja terbuka. Weekend ini hotel-hotel pada terisi dan flight juga full, penerbangan jadi harus ditambah," kata Menparekraf Sandiaga.
Kemenparekraf dikatakannya berkomitmen untuk terus mendukung dengan menghadirkan event-event internasional lainnya di Belitung. Selain itu juga percepatan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Belitung yang merupakan salah satu dari 8 KEK pariwisata di tanah air.