WahanaTravel.co | Wahana agrowisata di kawasan Karangresik Kota Tasikmalaya tidak hanya menyuguhkan melon atau buah-buahan lain yang manis dan segar. Namun wisatawan juga bisa mendapatkan edukasi terkait cara mengawinkan tanaman melon dan pengetahuan seputar pertanian modern.
Proses pembuahan di kebun modern atau green house memang tidak bisa dilakukan secara alami karena harus berada dalam lingkungan yang terkontrol. Hal itu untuk meminimalisasi adanya serangga hama.
Baca Juga:
PTBA Sukses Edukasi Warga Budidaya Tanaman Berbasis Otomasi di Muara Enim
"Iya proses pembuahan menjadi salah satu materi edukasi yang kami berikan kepada pengunjung. Fertilisasi atau pembuahan di green house memang harus dibantu," kata Dadan Ridwan pengelola kebun melon Karangresik, seperti dilansir detikcom, Jumat (21/1/2022).
Selain itu pengunjung juga diajarkan cara memanen buah melon yang benar agar tidak cepat membusuk atau kesegarannya bertahan lama.
"Kalau cara memanen, jadi pemotongan dilakukan dari tangkai pangkal buahnya diberi jarak beberapa centimeter dengan bentuk letter T," kata Dadan. Teknik pemotongan itu akan membuat kesegaran buah melon bisa bertahan hingga lebih satu bulan.
Baca Juga:
Sumsel Dorong Pembangunan Ekonomi Rakyat Berbasis Agrowisata
Dadan berharap gebyar petik melon yang akan digelar selama beberapa hari ke depan bisa menghabiskan seluruh hasil panen di kebun miliknya.
"Kita tanam 4 ribu pohon, dengan hasil panen sekitar 4 ton. Mudah-mudahan bisa habis terjual semua," kata Dadan.
Dadan mengatakan kebun ini dikelola oleh 14 orang petani muda atau petani milenial yang tergabung dalam komunitas Pelita alias petani milenial Tasikmalaya.
"Pelita ini merupakan calon pengusaha tani muda mandiri di Tasikmalaya. Ya kita memang mandiri, projek kebun ini tidak berasal dari pemerintah. Mudah-mudahan lancar, agar bisa berlanjut ke penanaman selanjutnya," kata Dadan.
Dia menambahkan prospek bisnis menanam melon bagus terutama untuk jenis melon tertentu seperti melon golden, melon hijau dan lainnya. "Kalau prospek saya kira bagus, namun bisnis apa pun tentu saja menyimpan banyak tantangan," kata Dadan.
Dadan sendiri sebelumnya pernah selama 2 tahun bekerja di sektor pertanian di Jepang. Sehingga sedikit banyak dia mengetahui penerapan teknologi pertanian. "Di Jepang saya tanam padi dan buah-buahan," kata Dadan.
Sementara itu sejumlah pengunjung tampak antusias mengamati dan memanen buah melon di kebun modern tersebut. Mereka juga terkesan dengan penerapan teknologi di kebun melon itu.
"Luar biasa, melonnya enak dan kebunnya juga bagus. Untuk menyiram kebun seluas ini cukup buka kran saja. Impian saya punya kebun seperti ini," kata Sari, salah seorang pelajar yang ikut memanen.
Dia bersama teman sekolahnya sengaja datang untuk belajar cara menanam, perawatan hingga memanen dan aneka tips budidaya melon di green house Karangresik. [JP]