Meski kecil, Monako menjadi 'rumah' bagi para miliarder. Di sana mobil mewah bukan pandangan mahal. Sebut saja seperti Porsche, Bentley, Ferarri dan Rolls Royce, menjadi hiasan di pinggir jalan.
Alasannya karena Monako tak punya pajak penghasilan. Sehingga para miliarder bebas foya-foya tanpa pusing soal pajak. Ini mengapa Monako menjadi salah satu negara dengan pendapatan per kapital tertinggi di dunia.
Baca Juga:
Tak Kunjung Diberangkatkan, Ratusan Calon PMI Minta Widya Andescha Kembalikan Uang
Monako juga tidak memiliki sumber daya alam apa pun. Oleh sebab itu mereka membangun pariwisata untuk mendatangkan banyak turis dan uang. Hal tersebut sudah dilakukan sejak tahun 1893 dengan membuka kasino di Monte Carlo.
Cuma ada tiga kawasan besar di Monako, yakni Monaco-Ville, Monte Carlo dan La Condamine. Monaco-Ville merupakan kawasan kota tua yang dikenal dengan nama The Rock dan terdapat Le Palais des Princes de Monaco atau Istana Pangeran Monako yang sudah berdiri megah dari abad ke-12. Selain itu, ada pula Monaco Cathedral yang bangunannya bergaya Romawi.
Kalau Monte Carlo adalah tempatnya kasino dan tempat gaulnya miliarder dunia. Untuk La Condamine adalah tempat bersandarnya kapal yacht dan kapal pesiar.
Baca Juga:
Kantor Berita Negara Polandia Diserang Siber Rusia
Itulah sedikit cerita tentang Monako. Negara yang warna benderanya mirip dengan Indonesia, tapi berbeda nasib dari segala aspek. Adakah traveler yang pernah liburan ke sana sebelum pandemi? [JP]