WahanaTravel.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, Indonesia terbuka bagi semua turis asing.
Ia menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, yang mengatakan akan menyaring wisatawan mancanegara yang diizinkan masuk ke Bali, seperti turis backpacker.
Baca Juga:
Kunjungan Wisman Periode Januari-Juni 2024 Capai 6,4 Juta
"Ini perlu saya klarifikasi, karena sudah bicara dengan beliau (Luhut)," kata Sandiaga, di Banyuwangi, Sabtu (18/9/2021).
Ia mengatakan, yang dimaksud Luhut adalah Indonesia menginginkan wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Wisman yang berkualitas dalam hal lenght of stay atau lama tinggal dan pengeluaran atau spending.
Baca Juga:
Indonesia Hadirkan Pengalaman Wisata tak Terlupakan di World Water Forum ke-10
Menurutnya, wisman yang dilarang ke Indonesia adalah yang tidak menjaga kesehatan, lingkungan, dan memberatkan.
Mereka datang ke Indonesia tidak memberikan kontribusi kepada ekonomi setempat.
"Malah membuat keonaran seperti tak taat hukum itu seperti yang dimaksud Pak Luhut," kata dia.
Ia mengatakan, Indonesia terbuka untuk semua wisatwan asing selama menggerakan roda perekonomian dan membuka lapangan kerja.
"Tinggal di Indonesia sebagai tamu dan kita akan berikan pelayanan terbaik dan pulang sebagai keluarga kita," kata dia.
Sebelumnya, di Bali, Luhut Binsar Pandjaitan tengah menyiapkan skema pembukaan pariwisata internasional Bali.
Persiapan ini, menurutnya, bisa terealisasi jika Bali sudah berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Pihaknya juga akan menyaring wisatawan mancanegara yang diizinkan masuk ke Bali.
Luhut mengatakan, jenis wisman yang akan jadi prioritas untuk masuk ke Bali adalah wisman yang berkualitas dan bukan backpacker.
"Selanjutnya turis yang datang itu kita saring. Kita enggak mau backpaker yang datang agar Bali itu bersih, orang yang datang berkualitas," kata dia. [dhn]