Salah satu produk Desa Cikolelet adalah emping, olahan dari buah melinjo.
“Emping makanan favorit di rumah saya,” ujar Sandi.
Baca Juga:
Kemenparekraf Hadirkan 'Wonderspace by Wonderful Indonedia' di Stasiun MRT Bundaran HI Kenalkan 5 DPSP
Sempat menyebut bahwa emping sering dikaitkan dengan penyakit asam urat, tetapi Bupati Serang menyampaikan bahwa olahan kulit melinjo diyakini bisa menjadi penangkal.
“Masya Allah, jadi Allah SWT memberikan makanan enak dan memberikan obatnya juga. Jadi ini kita kembangkan, bukan hanya empingnya, tetapi juga obat asam uratnya, yaitu kulit dari melinjo. Ini akan menjadi unggulan dari Desa Cikolelet, kita akan pantau produksinya, termasuk dari kulit melinjo,” ujar Sandi.
Sandi menegaskan, untuk memajukan ekonomi kreatif, diperlukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Termasuk mengkampanyekan kecintaan akan produk dalam negeri.
Baca Juga:
Sandiaga Dorong Pelaku Ekraf Bekasi Maksimalkan Digitalisasi dalam Pemasaran
“Tadi kita bantu permodalan, kita akan berikan pelatihan dan pendampingan. Bukan kita anti produk asing, tapi kita bangga terhadap produk dalam negeri. Kita akan dorong dan masuk ke flatform ecommerce (pasar online),” ujarnya.
Ia pun mengapresiasi program Lomba Kampung Bersih dan Aman yang dilaksanakan oleh Pemkab Serang bersama TNI-Polri. Lomba ini telah mendorong masyarakat untuk berdaya dan mengembangkan wisata dari desa.
“Menurut saya bagus, dan Desa Cikolelet sudah berkali kali memenangkan, ini yang harus kita tingkatkan. Terkait desa wisata, kami akan memberi panduan, kita akan berikan pendampingan,” tegasnya.