Ia berharap ke depan hadir Nyoman-Nyoman yang lain di kawasan Borobudur supaya Borobudur ke depan bisa lebih memberikan kemanfaatan maksimal. "Borobudur jangan hanya menjadi wacana saja tetapi borobudur harus menjadi sebuah lapangan riil buat kehidupan bangsa ini, buat kehidupan masyarakat dari berbagai sudut keahlian masing-masing," katanya.
Lima tema utama yang diangkat Borobudur Edupark yaitu The Maestro Inspiration, Spiritual Imajiner Candi Mendut, Candi Pawon & Candi Borobudur, Learning from the Borobudur’s Temple Relief, Conservation Awareness dan Experimental Sculpture Making.
Baca Juga:
43 Bhikkhu Thudong dari Thailand, Malaysia, Singapore Tiba di Candi Borobudur untuk Rayakan Tri Suci Waisak
Adapun latar belakang hadirnya Borobudur Edupark ini adalah untuk memberikan pengalaman baru berwisata bagi wisatawan. Potensi yang kuat dibidang edukasi dan atraksi serta lokasi strategis pada jalur utama menuju Candi Borobudur, juga menjadi alasan kuat terciptanya Borobudur Edupark ini.
Borobudur Edupark menghadirkan karya I Nyoman Alim Mustapha, seorang pengusaha dan ahli pahat batu kelahiran Bali, yang lama menetap di Kabupaten Magelang. Hasil karyanya mendunia, seperti Miniatur Candi Borobudur di Afrika Selatan, Kebun Binatang Pairi Daiza di Belgia, Taman Hiburan Minimundus Austria, Vihara Wat Khao Sukim Thailand, Venlo Belanda. Bahkan workshop pembuatan 4 gerbang ikonik menuju kawasan Borobudur bisa disaksikan di sini.
Kehadiran Borobudur Edupark diharapkan dapat menjadi destinasi wisata unggulan, utamanya bagi program study tour pelajar dan mahasiswa, milenial pemburu spot foto, rombongan keluarga serta wisatawan minat khusus bidang seni rupa, sejarah, sastra dan kriya. [JP]
Baca Juga:
Suku Mulu Wolomeze Wakili Pemkab Ngada Hadir di Acara Ruwatan Bumi