Kemudian, tantangan lainnya yakni bagaimana wisatawan Nusantara itu beralih dari "rohali" (rombongannya hanya lihat-lihat) menjadi "rojali" (rombongan jadi beli).
Hal ini membuat mereka pun berpariwisata tidak hanya melihat dan mendapatkan pengalaman saja tapi membeli juga produk-produk ekraf yang dapat mendukung kebangkitan pariwisata.
Baca Juga:
Jembatan Kaca di Bali Resmi Dibuka, Tiket Rp 100 Ribu
Terkait kunjungan wisatawan mancanegara, Sandia mengatakan bahwa telah membuka pariwisata yang berada di Bali dan Kepulauan Riau (Kepri) pada 14 Oktober lalu.
"Pintu masuknya Bali dan Kepulauan Riau dan jika sudah di situ, mereka bisa berwisata ke seluruh nusantara," kata dia.
Namun, Sandiaga menegaskan tidak semua wisatawan mancanegara dapat masuk ke Indonesia. Terdapat 19 negara yang masih dievaluasi terkait kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Juga:
Kapolri Sarankan Kegiatan Hiburan di Tempat Isolasi Bagi Wisatawan Asing
"Jadi ada 19 negara yang akan kami evaluasi sesuai dengan data Covid-19 yang akan kami sinergikan dengan data-data World Health Organization (WHO), dalam dua pekan akan diumumkan negara-negara yang masih dalam daftar atau ditambah dan mudah-mudahan tidak dikurangi," kata dia. [ASS]