Selain itu, sang fotografer juga mengikuti ajang lomba fotografi. Beruntung, dia dapat memenangkan lomba. Dari situlah, banyak yang menanyakan lokasi tersebut. Bahkan, PT TWC Borobudur juga ikut mempromosikan Punthuk Setumbu dengan wisatawan mancanegara (wisman). Pada 2013 dan 2014, banyak wisman yang berbondong-bondong ke sana.
Puntuk Setumbu dinilai menjadi lokasi terbaik untuk melihat sunrise. Tidak heran, lokasi wisata ini selalu ramai dikunjungi wisatawan lokal, asing, maupun para fotografer. Tentunya untuk memburu spot menarik yang menjadi fenomena alam dan incaran bagi para pecinta alam.
Baca Juga:
Anggota DPRD Gorontalo Utara Apresiasi Pentas Seni di Pulau Saronde
Untuk sampai ke puncak bukit, pengunjung harus naik sejauh 350 meter dalam waktu tempuh kurang lebih 10-15 menit dari loket penjualan tiket. Untuk itu, pengunjung diminta mempersiapkan kondisi fisik lantaran medan perjalanan yang menanjak. Jika di tengah perjalanan merasa kelelahan, banyak warung-warung yang dapat digunakan untuk melepas lelah. Warung itu juga menyediakan berbagai makanan dan minuman.
Saat cuaca cerah, Gunung Merapi dan Gunung Merbabu akan terlihat jelas dari Punthuk Setumbu. Saat fajar tiba, matahari akan muncul di antara dua gunung. Menjadi sebuah fenomena alam yang indah dan luar biasa. Cahaya kuning keemasan perlahan akan muncul tepat di tengah-tengah.
Tidak hanya itu, dapat pula dilihat megahnya Candi Borobudur. Saat pagi, kabut yang menyelimuti candi akan perlahan memudar seiring dengan terbitnya matahari. Saat itulah, Candi Borodubur seolah muncul dari dalam kabut. Bias cahaya matahari pagi menyinari candi yang masih berselimut kabut tipis, menyuguhkan pemandangan eksotis dan cenderung terasa mistis. Selain itu, juga tampak Gereja Ayam yang menjadi lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) 2.
Baca Juga:
KPK Ungkap Pungli Rp18,5 Miliar Ditemukan di Surga Dunia Papua
Nuryazid menuturkan, masyarakat sangat menerima keberadaan Punthuk Setumbu. Karena diakuinya, perekonomian mereka juga ikut naik. Punthuk Setumbu juga terus berbenah untuk menyuguhkan spot wisata yang nyaman dan memuaskan. Seperti rencana penambahan jalur alternatif bagi pengunjung. Agar antara parkir dengan puncak, tidak terlalu jauh. Untuk menikmati puncak Punthuk Setumbu, wisatawan lokal bisa merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu dan wisman Rp 50 ribu.
Selain pemandangan sunrise, Punthuk Setumbu juga menyuguhkan spot swafoto dengan latar pemandangan alam yang masih asri. Berupa hamparan pepohonan hijau serta pemandangan pegunungan Menoreh di sisi Selatan.
Saat terbaik untuk menikmati matahari terbit dari Punthuk Setumbu adalah pada bulan Juni hingga Agustus. Atau saat musim kemarau. Pada bulan-bulan tersebut, cuaca akan lebih cerah dan jalur menuju puncak bukit tidak licin. Selain itu, dibutuhkan alas kaki yang nyaman dan baju hangat lantaran udaranya cukup dingin. [jat]