WahanaTravel.co | Memasuki tahun 2022, Candi Prambanan di Sleman, Yogyakarta bersiap meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan. PT Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola menargetkan sekitar setengah juta wisatawan dapat berkunjung ke Candi Prambanan.
"Target 2022 kita lumayan banyak dari sisi jumlah pengunjung itu sekitar 540.800 orang," kata General Manager PT TWC Unit Prambanan Jamaludin Mawardi, melansir laman bumn.go.id Selasa (4/1/2022).
Baca Juga:
Menteri PMK Hadiri Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan Yogyakarta
Menurut Jamal, jumlah itu masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan kondisi normal yang bisa mencapai 2,5 juta pengunjung per tahun. Namun target itu terbilang realistis jika dibandingkan tahun 2021 lalu.
Selama 2021, jumlah kunjungan wisatawan mencapai 374.000 orang. Dari jumlah itu, mayoritas adalah wisatawan nusantara atau lokal.
"Kalau akumulasi pengunjung selama tahun 2021 di Candi Prambanan ini datanya sekitar 374.000 satu tahunnya dari Januari sampai dengan Desember dan itu wisnus (wisatawan nusantara) mayoritas, lokal, karena selama pandemi itu wisatawan kita didominasi oleh wisatawan lokal domestik, kalau wisatawan asing masih bisa dihitung," terangnya.
Baca Juga:
Candi-candi di Indonesia akan Difungsikan Kembali oleh Pemerintah Berkat Tengku Zanzabella
Masih sedikitnya jumlah wisatawan yang berkunjung, kata Jamal, terjadi karena Candi Prambanan tutup selama enam bulan pada medio 2021. Belum lagi ditambah kebijakan penerapan PPKM berlevel yang membuat adanya pembatasan kuota jumlah wisawatan yang masuk.
Pihaknya baru efektif membuka kembali kawasan wisata sejak akhir bulan September 2021. Beruntung selama tiga bulan sejak dibuka, tingkat kunjungan wisata perlahan mulai naik.
"Tentu karena bulan-bulan sebelumnya kita tidak banyak terbantukan karena destinasi kita ditutup tentunya tidak ada wisatawan yang berkunjung ke Candi Prambanan sehingga kita efektif memberikan layanan baru di tiga bulan terakhir di tahun 2021," ujarnya.
Memasuki tahun 2022, harapan adanya lonjakan tingkat kunjungan wisatawan mulai terlihat. Setidaknya pada tanggal 1 Januari saat libur Tahun Baru, jumlah wisatawan yang berkunjung menembus angka 8.000-an orang per hari.
"Memang kita mengestimasikan puncaknya itu nanti di angka sekitar 8.000 sampai 8.500 dan itu mendekati terjadi pada tanggal 1 Januari yaitu sekitar 8.000-an, sebelum-sebelumnya di bawah di angka 5.000 ada yang 6.000," urainya.
Jamal berharap pada tahun ini tidak terjadi ledakan kasus Covid-19 seperti tahun lalu yang membuat wisata harus ditutup. Tujuannya agar dunia pariwisata dapat segera bangkit dari pandemi.
"Harapannya sih seperti itu (tidak ada lonjakan kasus Covid-19)," pungkasnya. [JP]