6. Pemupukan
Setelah tanaman berusia 1 bulan, mulai berikan pupuk kimia atau NPK. Kemudian, siram media tanam dengan larutan pupuk sebanyak 200 ml setiap 10 hari sekali.
Baca Juga:
Lahan Sawit Ilegal 3,5 Juta Hektare, DPR Siapkan Solusi Pemutihan
Sebagai alternatif, gunakan pupuk tambahan, seperti air cucian beras, air cucian daging atau ikan, pupuk cair (urine ternak), dan pupuk nabati seperti daun Titonia.
Saring air cucian beras atau air cucian daging dan ikan sebelum digunakan. Jika memilih urine ternak, gunakan yang telah difermentasi.
7. Pengendalian hama
Baca Juga:
IKN Diserbu Wisatawan Saat Lebaran, Benarkah Lebih Cocok Jadi Destinasi Wisata?
Para pecinta tanaman yang memiliki tanaman cabai tentu tahu, hal tersulit dalam perawatan tanaman cabai mencegah serangan hama dan penyakit.
Hama yang banyak menyerang tanaman cabai rawit antara lain ulat tanah, ulat grayak, ulat buah, kutu kebul, kutu daun, trips dan tungau.
Sementara itu, penyakit yang banyak menyerang tanaman cabai antara lain, virus kuning, busuk buah antraknos, layu fusarium, layu bakteri, dan bercak daun.