Wahanatani.com | Proyek pengadaan sapi dan kambing di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumatera Barat mendapat sorotan. Pasalnya, bantuan sapi yang datang di Keltan Tuah Sakato Padang sangat kurus.
Baca Juga:
Gubernur Sumbar Terbitkan SE Batasi Angkutan Saat Libur Isra Mikraj dan Imlek
Selain itu, dari 40 kambing yang datang ke Kelompok Tani Saiyo, Aia Pacah Padang, dalam satu minggu sudah ada yang mati 12 ekor.
"Kita dapat laporan dari masyarakat adanya pengadaan sapi yang tidak sesuai dengan seharusnya. Contohnya di Keltan Saiya Aia Pacah, kambing yang datang 40, tapi dalam seminggu sudah mati 12 ekor," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Sumbar Hidayat dilansir dari Kompas.com, Selasa (4/1/2021) lalu.
Hidayat mengatakan persoalan tersebut tidak perlu terjadi jika pelaksanaan pekerjaan dilakukan dengan sistem yang bagus dan ada pendampingan.
Baca Juga:
Mahyeldi Sebut Sumbar Masih Kekurangan Dokter
Peristiwa itu, kata Hidayat memperlihatkan lemahnya eksekutif kontrol dalam memastikan pelaksanaan program dan kegiatan sehingga munculnya permasalahan.
Hidayat mengatakan pihaknya sangat mendukung independensi gubernur dalam menjalankan tugas dan fungsinya terutama dalam menentukan kebijakan, lepas dari intervensi siapapun. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
"Untuk itu, kita minta agar kasus-kasus yang berpotensi terjadinya pelanggaran peraturan seperti surat sumbangan yang bikin heboh tidak terjadi lagi," kata Hidayat.