Peningkatan kualitas padi yang dihasilkan petani tentunya dilakukan dengan penggunaan benih unggul yang sesuai.
"Saya sependapat dengan Bapak Bupati, ini harus naik kelas, jadi kita naikkan lah. RMU ini memang sudah bagus banget ini tapi saya merasa harus naik kelas lagi.
Baca Juga:
Kebijakan Proteksionisme Trump Berpotensi Pukul Ekspor Indonesia
Disini masih jual beras 8 ribu per kg karena ini masih beras medium dan saya mau kita sampai premium sehingga sampai diekspor pun boleh ke Papua Nugini," ucap SYL.
Petani Millenial sekaligus pemilik RMU, A.Manullang mengatakan saat ini telah mengembangkan inovasi dryer di Kabupaten Merauke yang selama ini menjadi kendala petani usai melakukan panen raya.
Sebelumnya hasil panen petani di keringkan secara manual dan sangat ditentukan cuaca dan hal tersebut turut mempengaruhi kualitas panen.
Baca Juga:
Mendag Budi Lepas Kontainer ke-400.000 Produk Makanan Olahan ke 15 Negara
"Inovasi dryer ini diapresiasi masyarakat karena sangat membantu mereka.
Dulu petani panen dengan combine dan hasil panen dibawa kerumah untuk dijemur. Namun saat ada hujan, gabah terkena air maka petani keringkan lagi tapi saat di giling, berasnya hancur,"ucap Manullang.
Petani Merauke mengharapkan dryer bisa disediakan secara merata disetiap distrik, kampung bahkan rt maupun rw guna menyelesaikan kendala petani pada pasca panen dan menjamin peningkatan kualitas beras.