Hasil ST2023 untuk Penyaluran Pupuk Subsidi Lebih Baik
Dalam Sensus Pertanian 2023, BPS mendata usaha tani perorangan (UTP) beserta lokasi koordinat geografis dari setiap bangunannya. Pengambilan lokasi ini menggunakan teknologi android dan GPS, dikenal dengan istilah geotagging.
Baca Juga:
Mentan Minta Wartawan Awasi Pengecer dan Distributor Pupuk Nakal
Data geotagging tersebut sangat bermanfaat untuk menggambarkan sebaran usaha tani perorangan secara kewilayahan, data ini dinilai sangat bermanfaat untuk meningkatkan akurasi data kebijakan ekonomi pembangunan.
Nantinya, data geotagging akan diintegrasikan dengan sistem penyuluhan pertanian sehingga dapat meningkatkan kredibilitas kebijakan subsidi langsung pupuk (SLP) bagi para petani yang benar-benar berhak mendapatkannya karena lokasi para petani tersebut dapat teridentifikasi. Selain itu, data geotagging juga bermanfaat untuk kebijakan lainnya karena dapat menggambarkan potensi pertanian secara kewilayahan.
Ekonom INDEF Bustanul Arifin pun menilai kebijakan pupuk bersubsidi yang berlaku saat ini memang wajib disempurnakan. Karena kebijakan saat ini tidak menyelesaikan kelangkaan pupuk, terutama pada musim tanam, yang amat dibutuhkan.
Baca Juga:
Situbondo Usulkan Pupuk Subsidi Kementan untuk Kelompok Petani di LMDH
Selain itu, dia juga menilai reformasi kebijakan pupuk bersubsidi menjadi SLP kepada petani bisa dilakukan pada Agustus 2023. Di mana nantinya akurasi data petani penerima SLP bisa dimulai dari hasil rangking pada proxy mean test (MPT) dan Forum Konsultasi Publik pada Regsosek.
Nantinya dengan begitu pada 2024 kebijakan pupuk subsidi tersebut dapat disempurnakan dari geotagging atau hasil pendataan ST 2023. [Alpredo]