"Kami juga memfasilitasi petani untuk mengakses permodalan dari perbankan. Dalam hal ini kami bersinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Muncar untuk membantu petani mendapatkan modal yang mereka perlukan untuk memulai budidaya porang," tutur Rizky.
Rizky menambahkan, pihaknya juga akan membantu mitra petani melakukan hilirisasi produknya, sehingga petani bisa mendapatkan nilai tambah dari usahanya tersebut.
Baca Juga:
KemenKopUKM Dukung UMKM Kuliner Inovatif Olah Porang Jadi Produk Bernilai Ekonomi Tinggi
"Di dusun ini ada 13 hektare. Rencananya yang ditanami 11 hektare, satu hektare untuk proses pembibitan, dan satu hektare lagi kami siapkan untuk pabrik. Pabrik ini kami target sudah berdiri sebelum musim panen 2022 mendatang sehingga kita bisa mengolah porang produksi petani di sini. Jadi selain menjual umbi porangnya, kita juga bisa menjual produk hilirnya, misalnya dalam bentuk chips atau tepung," ujar Rizky.
Untuk pemasaran produk, Rizky akan membantu petani agar produknya bisa tembus pasar ekspor. "Kami sudah punya pasar tetap di Cina, Eropa, dan Amerika sehingga petani tidak perlu risau karena produknya akan terserap pasar. Bahkan saat ini saja kami sudah mengantongi pre-order (PO) 200 ton chips porang," urainya.
Sementara itu, Wabup Sugirah mengapresiasi para petani yang terus berupaya menangkap peluang usaha di sektor pertanian, termasuk budidaya porang.
Baca Juga:
Pemerintah Jawa Tengah Salurkan CPPD: 1.000 Warga Karanganyar Dibantu
"Potensi pasar porang sangat luas. Saya senang petani Banyuwangi sudah bisa menangkap potensi ini untuk mengerek kesejahteraannya. Nanti Dinas Pertanian dan Pangan akan ikut mengawal program ini," kata Sugirah. [gab]