Wahanatani.com | Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong penggunaan teknologi drone penyemprot pupuk pada pertanian. Hal ini dikolaborasikan pada Program Makmur di Desa Kutawargi, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang.
Staf III Menteri BUMN Arya Sinulingga memastikan para petani yang bergabung dalam program Makmur mendapat banyak manfaat, mulai dari peningkatan produktivitas maupun penghasilan pertanian.
Baca Juga:
Pupuk Indonesia Fokus Tingkatkan Ketahanan Pangan Melalui Program Makmur
"Melalui Program Makmur, produksinya bisa meningkat, biasanya kita 7 ton per hektar Kalau kita pakai Makmur 8-9 ton per hektar. Ini berdasarkan beberapa hasil di lapangan bisa meningkat 8-9 ton per hektar," kata Arya di sela Tanam Perdana Program Makmur di Desa Kutawargi, Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang, Kamis (23/12/2021).
Program Makmur di Rawamerta ini perdana berkolaborasi dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), khususnya dalam menerapkan teknologi pertanian presisi.
Menurut Arya, anak perusahaan Telkom Indonesia ini akan masuk dalam ekosistem Makmur yang sudah ada. Program yang memiliki makna Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini juga merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan project leader, asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, off taker, dan pemerintah daerah.
Baca Juga:
Kolaborasi Sukses Program Makmur, Pupuk Indonesia Ajak Ribuan Petani
Dia pun mengajak para petani yang berada di wilayah Karawang, Jawa Barat untuk bergabung pada program Makmur Pupuk Indonesia.
Pasalnya, Karawang menjadi salah satu lumbung padi nasional sehingga membutuhkan pendampingan pertanian yang lebih baik.
"Sejak pak Menteri turun menjadi cepat, KUR cepat sesuai musim tanamnya. Pak Erick juga minta bagaimana petani setelah tanam ketika ada musibah hama ada asuransi, supaya bapak petani tidak rugi, ada Jasindo yang masuk," kata Arya.