WahanaNews-Tani | Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Heru Saptaji, mengatakan sebanyak lima jenis komoditas hasil pertanian dan perikanan senilai Rp110,6 miliar diekspor dari NTB ke empat negara pembeli.
"Atas upaya Bank Indonesia dengan dedikasi tim NTB Genjot Ekspor, kita berhasil merespons dan menangkap peluang pasar ekspor, khususnya bagi komoditas-komoditas baru untuk menjadi mesin baru penggerak pertumbuhan ekonomi daerah," kata Heru di Mataram, NTB, Minggu (13/11/22).
Baca Juga:
Kasus Pertamax Gagal Standar, YLKI Ungkap Hak-hak Konsumen
Pelepasan secara simbolis ekspor lima komoditas tersebut dilakukan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Primanto Joewono, Anggota Komisi XI DPR RI Hj Wartiah, Bupati Lombok Utara H Djohan Syamsu, dan Heru Saptaji.
Heru menyebutkan lima komoditas yang dilakukan pelepasan ekspornya, yakni vanili organik sebanyak dua ton dari rencana permintaan sembilan ton ke Amerika Serikat dengan perkiraan nilai Rp17 miliar. Eksportirnya adalah UD Rempah Organik Lombok.
Selain itu, kopi sebanyak tiga kontainer atau 66 ton dari permintaan mencapai 450 ton ke Korea Selatan dengan perkiraan nilai sebesar Rp22 miliar. Kopi tersebut diekspor oleh UD Berkah Alam.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
Ia menambahkan sarang burung walet sebanyak 100 kilogram dari rencana permintaan sebanyak 1,2 ton ke Amerika Serikat dengan perkiraan nilai mencapai Rp36 miliar. Pengiriman dilakukan oleh CV Ading Walet.
Selanjutnya, rumput laut sebanyak dua kontainer dari rencana permintaan sebanyak 48 kontainer ke China dengan perkiraan nilai sebesar Rp14 miliar. Ekspor dilakukan oleh PT Razindo Global Nusantara.
"Untuk komoditas perikanan, yakni tuna loin sebanyak satu ton dari total permintaan sebanyak 12 ton ke Singapura dengan perkiraan nilai mencapai Rp21,6 miliar," ujarnya.