"Harus dilakukan karena prioritas untuk pangan. Produsen biodiesle diberi pemahaman karena ini situasi nasional. Sejak tahun 2015 hingga 2021, total volume BBN (bahan bakar nabati) jenis biodiesel yang dibayarkan mencapai 29,14 juta kiloliter dengan dana sebesar Rp110 triliun. Sementara total volume penyaluran mencapai 33,07 juta kiloliter. Artinya, selama ini kan pemain biodisel juga dibantu pemerintah," kata Bhima.
Menurutnya penghentian semetara subsidi untuk menekan konsumsi CPO B30, tidak menutup industri biodiesel di dalam negeri.
Baca Juga:
Harga CPO Naik Signifikan, Dorong Pertumbuhan Ekspor Indonesia
"Tetap beroperasi. Tapi kalau subsidi disetop sementara akan membuat disinsentif bagi pemain biodiesel. Akhirnya volumenya turun. Kan bukan dilarang biodisel tapi subsidinya disetop. Intinya harus ada prioritas," kata Bhima.
Pada 2021, data GAPKI melaporkan 18,42 juta tol produksi CPO dan CPKO dari total 51,3 juta ton dikonsumsi lokal. Yakni 8,95 juta ton pangan, 2,12 juta ton oleokimia, dan 7,34 juta ton biodiesel.
Sementara sisanya merupakan ekspor, dengan jumlah 2,73 juta dalam bentuk CPO. Sisanya adalah olahan termasuk laurik, biodiesel dan oleokimia. [tum]