Sri Astuti dari PT Ramadhika Jaya Mandiri selaku eksportir menuturkan, dari informasi yang ia terima, penutupan perdagangan itu juga dampak pandemi Covid-19 di negara-negara tujuan. Saat ini, porang yang ia kirim ke China, sebanyak 4 kontainer, masih tertahan di Vietnam.
"Dampaknya ke cashflow (arus kas). Selain itu, harga porang juga sedang jatuh. Tahun lalu sempat sampai Rp 60.000 per kilogram (kg), tetapi saat ini hanya Rp37.000 per kg. Yang kasihan petani, karena Indonesia belum bisa mengirim barang jadi," katanya.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Astuti berharap, pemerintah Indonesia segera melakukan kerja sama dengan China agar bisa mengekspor porang secara langsung tanpa melalui negara lain. Dengan demikian, biaya pengiriman dapat ditekan. [gab]