Setahun kemudian, krisis moneter melanda dunia, tapi Anwar berhasil membawa Malaysia melalui semuanya. Ia pun ditunjuk sebagai Ketua Komite Pembangunan Bank Dunia pada 1998.
Newsweek lantas menobatkan Anwar sebagai "Asian of the Year."
Baca Juga:
Ada Proyek IKN, Malaysia Siapkan Anggaran Rp 3,5 Triliun untuk Peningkatan Keamanan di Perbatasan
Tekad Mahathir untuk menyerahkan takhtanya kepada Anwar semakin kuat. Mahathir pun rehat selama dua bulan dan menunjuk Anwar sebagai perdana menteri interim.
Dalam jangka waktu tersebut, Anwar merombak pemerintahan dan membongkar semua kebusukan UMNO yang dianggap mulai rapuh akibat sistem kroni, korupsi, dan nepotisme di tubuh partai.
Musuh politik dan cikal bakal reformasi
Baca Juga:
Terkait Persoalan TKI di Malaysia, Anwar Ibrahim: Beri Waktu 2-3 Bulan Saya Mampu Menyelesaikan
Sejak saat itu, semua berubah. Anwar langsung dituntut atas dugaan korupsi dan pencobaan penghalangan pemeriksaan kasus sodomi yang dituduhkan atasnya.
Dipecat dari posisi wakil perdana menteri, Anwar pun memulai gerakan reformasi, membakar semangat pendukungnya untuk turun ke jalan melawan koalisi penguasa, Barisan Nasional.
Namun pada 20 September 1998, Anwar ditahan. Berbagai lembaga internasional menganggap tuntutan ini bermotif politik.