George Soros yakin bahwa Inggris akan menurunkan tingkat suku bunga yang akan melemahkan mata uangnya untuk memulihkan ekonomi negara tersebut.
Setelah tebakannya ini tepat, George Soros akhirnya menjual poundsterling dengan nilai setara dengan USD 6 miliar dan membeli deutsche mark dengan nilai setara USD 7 miliar.
Baca Juga:
Krisis Ekonomi Argentina Makin Ngeri, Warga Makan Sampah-Bank Sentral Bubar
Peminjaman uang ke Bank of England sebesar 5 miliar poundsterling pun dilakukannya untuk kemudian dikonversi dengan deutsche mark dengan nilai tukar 1 poundsterling sama dengan 2,79 Deutsche mark.
Ini menyebabkan kondisi makro ekonomi Inggris tidak stabil dan pada akhirnya negara tersebut keluar dari kesepakatan ERM dan mengubah sistem mata uangnya. Begitu juga pada krisis moneter di Indonesia dan Asia pada tahun 1997 sampai 1998 yang disebabkan oleh ulah spekulan andal ini. Perusahaan hedge fund milik Soros inilah yang membuat mata uang negara negara Asia terguncang.
Perusahaan pengelola dana investasi para nasabah besar ini telah melakukan spekulasi mata uang Bath di Thailand yang memicu kejatuhan nilai mata uang tersebut terhadap dolar Amerika Serikat. [afs]