3. Bisnis sepatu
Setelah menyelesaikan bangku perkuliahan di tahun 1987, Chairul Tanjung bersama dengan tiga orang temannya akhirnya mulai menekuni bisnis dengan mendirikan PT Pariarti Shindutama.
Baca Juga:
Saat Menjadi Buangan Politik, Sosok Ini Jadi Teman Setia Anwar Ibrahim
Berbekal modal awal sebesar Rp 150 juta, mereka memproduksi sepatu anak-anak untuk diekspor ke negara-negara Eropa.
Tanpa diduga, keberuntungan menghampirinya karena perusahaan yang didirikannya tersebut berhasil mendapat pesanan sepatu sebanyak 160 ribu pasang dari negara Italia.
Baca Juga:
CT Ungkap Gaya kepemimpinannya dalam Berbisnis 40 Tahun Terakhir
Meskipun bisnis yang didirikannya kali ini lebih maju dibandingkan sebelum-sebelumnya, namun sayangnya karena perbedaan visi dan misi terkait ekspansi usaha, Chairul Tanjung pun akhirnya memilih mundur.
Setelah itu, ia pun memutuskan untuk mendirikan usahanya sendiri yang diberi nama Para Group yang membawahi beberapa sub-holding seperti Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi), dan Para Inti Propertindo (properti). Ia kemudian meresmikan perubahan nama Para Group menjadi CT Corp pada tanggal 1 Desember 2011.
Meskipun berasal dari latar belakang keluarga pas-pasan, tetapi hal tersebut rupanya tidak menjadi penghambat bagi sosok yang dijuluki sebagai Si Anak Singkong ini untuk meraih kesuksesan.