Siapa yang menyangka jika ternyata seorang Chairul Tanjung pun pernah berjuang mencari pundi-pundi uang lewat bisnis fotokopi semasa dirinya di bangku perkuliahan.
Kondisi tersebut berawal dari kebiasaan para mahasiswa yang kala itu rata-rata harus mengeluarkan Rp 500 untuk fotokopi 20 lembar buku diktat praktikum dari dosen. Chairul pun melihat kondisi itu sebagai peluang emas untuk dirinya memulai bisnis kecil-kecilan.
Baca Juga:
Saat Menjadi Buangan Politik, Sosok Ini Jadi Teman Setia Anwar Ibrahim
Ia bekerja sama dengan temannya yang berani menawarkan harga fotokopi lebih rendah, yaitu Rp 150 per 20 lembar dan kemudian menjual buku diktat tersebut seharga Rp 300.
Ide bisnis kecil-kecilannya itu pun laris manis, bahkan ia sanggup menjual 100 buku diktat dan memperoleh keuntungan sebesar Rp 15 ribu. Dari situlah insting bisnisnya mulai muncul, dan kesempatannya untuk mendapatkan puluhan ribu atau bahkan sampai jutaan mulai terasa lebih mudah.
Baca Juga:
CT Ungkap Gaya kepemimpinannya dalam Berbisnis 40 Tahun Terakhir
2. Toko peralatan kedokteran
Mulai menekuni dunia bisnis secara serius, Chairul Tanjung kemudian merintis untuk mendirikan toko yang menjual peralatan kedokteran dan laboratorium yang diketahui terletak di bilangan Senen, Jakarta Pusat.
Sayangnya, usaha tersebut mengalami kebangkrutan sehingga Ayah dari pengusaha muda, Putri Tanjung ini harus kembali mencari peluang untuk mengasah kepiawaian berbisnisnya.
Lelaki yang akrab disapa CT ini kemudian sempat juga mencoba bisnis kontraktor, tetapi bisnis tersebut kembali gagal. Meskipun begitu, semangatnya untuk terus berjuang dan maju tidak pernah surut.