Dalam artikel yang terbit tahun 2010, Financial Times menyebutkan bahwa keluarga ini di awal ekspansinya memiliki visi untuk membangun bisnis terpadu yang melampaui batas geografis yang tersebar di Prancis, Inggris, Italia, Jerman, dan Austria.
Lebih dari 200 tahun dan banyak pergolakan kemudian, dinasti keluarga masih utuh.
Baca Juga:
Ekonom Usulkan Pajak Khusus 50 Orang Terkaya, Target Rp 81 Triliun
Bisnis inti perbankan sekarang berada di tangan generasi ketujuh dan sebagian besar masih dimiliki oleh keturunan Mayer Amschel, meskipun keluarga baru-baru ini menunjuk seorang non-kerabat sebagai kepala eksekutif untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dari semua divisi bisnis Rothschild, cabang Prancis bisa dibilang menghadapi turbulensi terbesar.
Didirikan pada tahun 1812 oleh Baron James de Rothschild, anak bungsu dari lima bersaudara, bisnis ini berkembang dengan menerbitkan obligasi untuk pinjaman pemerintah, membiayai kereta api dan bisnis pertambangan.
Baca Juga:
Memulai Hari dengan Mentalitas Miliarder: 13 Ritual Pagi Terbaik
Bisnis tersebut direbut oleh negara selama perang dunia kedua dan mengalami nasionalisasi pada 1980-an ketika pemerintah sosialis Prancis mengambil alih semua bank dengan simpanan di atas 1 miliar franc Prancis (US$ 170 juta dengan kurs tahun 1982).
Bank milik keluarga, Banque Rothschild, menjadi Compagnie Européenne de Banque milik negara, dan keluarga tersebut menerima 150 juta franc Prancis untuk bagian ekuitasnya.
Setelah melewati berbagai turbulen bisnis, Pada tahun 2003, bisnis Prancis bergabung dengan cabang Inggris di bawah perusahaan baru, Concordia BV.