WahanaNews-Persona | Nama Keluarga Rothschild kembali menjadi sorotan publik. Sebuah sumber di internet mengklaim bahwa keluarga Yahudi super kaya itu disebut-sebut menjadi pihak yang paling diuntungkan dalam penanganan pandemi Covid-19 yang menyerang seluruh dunia.
Unggah dokumen yang dilampirkan untuk mendukung klaim tersebut, menyebut bahwa keluarga Rothschild memegang paten pelacakan pasien infeksi virus corona dan memiliki paten pengujian Covid-19 sejak 2015.
Baca Juga:
Ekonom Usulkan Pajak Khusus 50 Orang Terkaya, Target Rp 81 Triliun
Akan tetapi setelah ditelusuri oleh Reuters, klaim mengejutkan itu ternyata palsu. Di tahun 2015 seorang memang ada pria bernama Richard A. Rothschild yang mengajukan sebuah paten.
Namun bukan untuk pelacakan virus corona, melainkan paten tersebut digunakan untuk melakukan pelacakan biometrik.
Teori konspirasi tentang keluarga Rothschild bukan datang kali ini saja, melainkan sudah sangat sering, dan secara periodik mengemuka di internet.
Baca Juga:
Memulai Hari dengan Mentalitas Miliarder: 13 Ritual Pagi Terbaik
Keluarga ini sebelumnya sering dikaitkan dengan teori tentang Illuminati, Tatanan Dunia Baru, dan kelompok uang gelap lainnya yang diduga menarik tali pemerintah dunia, dan keluarga Rothschild telah disalahkan atas berbagai hal buruk mulai dari memulai perang untuk keuntungan pribadi, mendanai Holocaust hingga pembunuhan presiden AS.
Lalu bagaimana dengan klaim kekayaan yang katanya mencapai US$ 350 miliar atau lebih dari Rp 5.000 triliun? Atau klaim lain yang menyebut keluarga ini mengendalikan hampir seluruh sistem perbankan dunia?
Keluarga Rothschild memiliki sejarah panjang. Benih kerajaan perbankannya ditanam di Eropa yang dilanda perang pada awal 1800-an, ketika putra-putra Mayer Amschel Rothschild meninggalkan negara asalnya Jerman untuk menyebarkan nama keluarga ke seluruh penjuru benua biru.