Menurut Ja’far, peningkatan kompetensi dan keterampilan harus terus dikembangkan pada era digital dengan melakukan evaluasi diri dan refleksi diri, seorang guru akan selalu terpanggil untuk memberi yang terbaik bagi siswanya.
“Sebagai contoh, selama masa pandemi, sektor pendidikan tanpa disengaja dipercepat untuk masuk era 4.0 dengan mau tidak mau mendorong seorang guru untuk menguasai teknologi digital dalam mengajar, dan ini harus menjadi gaya mengajar, tuntutan mengajar dalam new era,” pungkasnya.
Baca Juga:
Pelestarian Kain Tenun, Disdikbud Sultra Gelar Job Fair di Kendari
Ja’far mencontohkan perkataan Soekarno Hatta yang mengatakan, “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akar nya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,” kata Ja’far menirukan perkataan Soekarno Hatta itu.
Berdasarkan hal itu, Muhammad Ja’far Hasibuan, selain menjadi jawara medis di China, dan pengobatan gratis kepada masyarakat yang dilakukannya, ilmuwan ini juga mendapat simpati dari petinggi-petinggi negeri, seperti Presiden RI Ir. Joko Widodo yang menyambanginya beberapa waktu lalu di Medan, Sumatera Utara, dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang juga sering memberikan alat penilitian kepadanya.
Setelah tiga kali mendapat kiriman alat penelitian dari Kapolri, Ja’far kembali menerima kiriman yang keempat berupa bahan-bahan uji coba alat penelitian pembuatan Herbal kelas dunia, pada Rabu (14/9/2022) lalu tepatnya pada pukul 17.00 WIB, sebelum magrib, di Medan, Sumatera Utara, meskipun kala itu di tengah hiruk pikuk kenaikan harga BBM, hal itu tak menyurutkan simpati Kapolri kepada Ja’far.
Baca Juga:
Pemkot Surabaya Beri Penghargaan untuk 36 Pemuda Berprestasi di Hari Sumpah Pemuda
“Adapun bantuan yang diberikan ayah (panggilan akrab Ja’far kepada Kapolri), dibelanjakan dalam bentuk bahan herbal, rencana dibelanjakan bahan racikan herbal kulit luar dalam bagi manusia dan hewan lebih dari sepuluh jenis bahan local tradisional asli dari Pelosok Negeri Indonesia,” ujar Ilmuwan yang kerap mengadakan pengobatan gratis itu.
Ilmuwan kelas dunia itu menyebutkan bahwa biaya bahan-bahan penelitian itu dikirim melalui transfer oleh ayah angkanya (Kapolri Listyo Sigit_red) dan dibelanjakan langsung oleh Ja’far, dan bahan herbal tersebut nantinya untuk dibagi-bagikan secara gratis setelah diuji coba dengan alat penelitian yang dikirim pada 17 Agustus 2022 lalu.
“Paling lama hasilnya akan selesai pada 3 bulan kedepan atau paling cepat sebulan kedepan, karena yang mengerjakan saya sendiri, jadi butuh proses yang bersih alami dan ekstra hati hati,” jelasnya.