2. Mahatma Gandhi
Baca Juga:
Kementan Dorong Optimasi Ratusan Hektar Lahan Baru di Sumsel
Selanjutnya ada nama tokoh kemerdekaan India, Mahatma Gandhi. Ia merupakan pemimpin dari gerakan kemerdekaan tanpa kekerasan saat melawan Inggris, ketika negara itu mengadvokasi hak-hak sipil milik masyarakat India.
Melansir Biography, India masih berada di bawah kendali Inggris pada 1919. Saat UU Rowlatt disahkan, otoritas Inggris diberikan kewenangan untuk memenjarakan masyarakat India yang dicurigai melakukan penghasutan. Pemenjaraan itu dilakukan tanpa pengadilan terlebih dahulu. Menanggapi hal itu, Gandhi melakukan kampanye Satyagraha atau aksi damai protes. Meskipun begitu, tindakan pemerintah Inggris semakin agresif dengan melakukan penembakan massal ke kerumunan demonstran tak bersenjata dan menewaskan sekira 400 orang.
Gandhi kemudian menyerukan boikot dan mendorong pemerintah untuk tidak lagi mengikuti komando Inggris. Ia juga meminta warga untuk tidak membayar pajak, berhenti membeli barang-barang asal Inggris, dan meminta tentara meninggalkan pos jaga. Gandhi bahkan menggunakan roda pemintal portable untuk memproduksi kainnya sendiri dan menjadikannya simbol kemandirian India. Tokoh besar itu wafat pada 30 Januari 1948, usai ditembak dari jarak dekat oleh seorang ekstremis Hindu bernama Nathuram Godse.
Baca Juga:
Olokan ke Tukang Es Teh Viral, Presiden Prabowo Tegur Gus Miftah
3. Tunku Abdul Rahman
Malaysia resmi merdeka pada 31 Agustus 1957 setelah kerajaan Inggris memberikan kemerdekaan kepada negara tetangga Indonesia itu. Tunku Abdul Rahman adalah Perdana Menteri pertama Malaysia pasca kemerdekaan yang juga dijuluki sebagai Bapak Kemerdekaan Indonesia. Dirinya memimpin UMNO atau Organisasi Nasional Melayu Bersatu pada tahun 1951, meskipun awalnya ia menolak posisi itu. Tunku tetap mempertahankan UMNO sebagai organisasi Melayu.