Gaikindo Respons Target 15 Juta Kendaraan Listrik di Indonesia 2023
Menurut Gaikindo target 15 juta kendaraan listrik di dalam negeri pada 2030 dari ESDM bisa saja terjadi tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)
Baca Juga:
Di GIIAS 2024, PLN Beberkan Layanan Infrastruktur Charging Station Terintegrasi Dalam Aplikasi PLN Mobile
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) optimistis dengan target pemerintah untuk mendorong industri otomotif ke ranah elektrifikasi dengan memproduksi kendaraan listrik sebanyak 1 juta unit pada 2023 akan tercapai.
"Kenapa tidak? Yang penting produknya ada dan harga terjangkau," kata Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto, seperti dikutip dari Antara, Kamis (24/11).
Kendati demikian, ada beberapa hal yang harus dipahami oleh para produsen otomotif di Indonesia. Menurut Jongkie dengan tingkat pendapatan per kapita yang masih relatif rendah, US$4.300 per kepala membuat produsen harus bisa membuat harga yang relatif terjangkau.
Baca Juga:
Pertumbuhan Pesat Mobil Listrik di Indonesia: Saingi Thailand, Lewati Jepang!
Jongkie juga menilai produsen harus jeli menargetkan produknya ke pasar Indonesia. Ia meyakini jika hal ini dilakukan, penjualan mobil listrik akan laris.
"Yang laris itu kan kendaraan dengan dimensi besar, lima pintu dan juga tujuh baris. Kalau ada yang bisa memproduksi itu dengan harga terjangkau sudah pasti laris," ucapnya.
Sampai saat ini, pasar otomotif Indonesia didominasi kendaraan-kendaraan segmen Multi Purpose Vehicle (MPV) yang memiliki kapasitas tujuh penumpang dengan lima pintu dan juga segmen Low Cost Green Car (LCGC).
"Dari 960 ribu unit itu, 40 persen di tipe 4x2 MPV (400 ribu) 22 persen itu di segmen LCGC KBH 2. Dari dua model itu saja sudah dominasi 60 persen yang berarti 600 ribu. Sekarang ada enggak mobil listrik, yang harganya Rp300 juta-an dengan spesifikasi seperti itu," tegas dia.
Gaikindo juga menyambut baik para produsen yang menjembatani masyarakat dengan menghadirkan mobil-mobil teknologi hybrid. Menurut Jongkie kehadiran teknologi hybrid bisa menjadi satu lompatan sebelum ke mobil listrik.
"Hybrid itu satu lompatan dulu untuk ke listrik, dengan menggunakan hybrid itu kan juga banyak keuntungannya. Mulai dari biaya perawatan yang rendah, penggunaan konsumsi BBM yang juga murah dan tentunya polusi juga akan rendah. jadi, menurut saya, 1 juta bukan tidak mungkin nanti pada waktunya itu" jelas dia.
Sementara itu, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan target pemerintah itu juga harus diiringi dengan sejumlah hal. Salah satunya ekonomi harus bertumbuh.
"Ekonominya harus tumbuh, karena yang jelas dari sana enggak mungkin kita paksain semua harus dibeli pemerintah, harus masyarakat yang beli," kata Kukuh Kumara saat dihubungi.
"Masyarakat punya daya beli karena ekonominya bagus, ekonomi bagus kalau pertumbuhannya di atas 5 persen," imbuhnya.
Kukuh mengatakan meski tidak bisa memberi kepastian, pihaknya juga optimistis target itu dapat tercapai.
Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat akan kehadiran Wuling Air EV. Dari data Gaikindo, Wuling Air EV jadi mobil listrik terlaris pada Oktober 2022 dengan Wholesales pada bulan itu tercatat 1.629 unit.
"Kan kemarin juga menarik tuh adanya Wuling Air EV yang setidaknya mendongkrak awareness masyarakat bahwa ada pilihan, tapi itu kita lihat lagi proyeksinya, GDP-nya sejalan enggak kenaikannya, karena itu terkait juga dengan pendapatan masyarakatnya juga," paparnya.
Sementara itu, Toyota Astra Motor (TAM) berharap target pemerintah itu semakin membesarkan pasar mobil listrik di Indonesia.
"Kami berharap marketnya akan semakin besar untuk demand ke arah mobil elektrifikasi, tidak hanya BEV tapi juga Hybrid, maka kontribusi ke arah reduksi CO2 nya semakin besar," jelas Marketing Director Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy Suwandy saat dihubungi.
Anton mengatakan untuk jangka panjang, elektrifikasi mobil ini seharusnya semakin populer di Indonesia. Toyota sampai saat ini juga telah berkontribusi dengan menghadirkan mobil-mobil hybrid dan teranyar mereka meluncurkan mobil listrik pertama mereka, bZ4X.
"Tahun 2022 ini kami sudah bisa tawarkan komplet teknologi elektrifikasi, bahkan masuk ke lokal produksi hybrid EV," jelasnya.
"Ke depan, kami harap bisa terus expand ya ke berbagai model dan teknologi elektrifikasi buat Indonesia," imbuhnya.
Kementerian ESDM sebelumnya menargetkan pada 2030 ada sekitar 15 juta kendaraan berbasis listrik yang mengaspal di jalanan tanah air. Target tersebut terbagi dari mobil listrik sebesar 2.197.780 unit dan 13.469.000 unit motor listrik. [afs]