Kendati demikian, Billy menjelaskan Honda akan terus memantau dampak ke depan dari isu kenaikan harga bahan bakar Pertalite di Indonesia.
"Kenaikan harga Pertalite memang berpotensi mengakibatkan kenaikan inflasi yang juga berpengaruh terhadap suku bunga pembelian kendaraan, dan kami akan terus memonitor dampak jika wacana kebijakan ini nantinya akan benar-benar ditetapkan," ungkap Billy.
Baca Juga:
Anggota Komisi VII DPR Dukung Pertamina Perluas Pendaftaran QR Code untuk Pertalite
Lebih lanjut, Intan Vidiasari, Deputy General Manager Marketing Communication & PR Division Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mengaku tetap optimistis pasar otomotif nasional akan terus bertahan akibat harga Pertalite naik diprediksi Rp10 ribu.
Dari pengalaman kenaikan harga bahan bakar sebelumnya, pasar otomotif Mitsubishi tidak langsung terkoreksi. Sebab, dari kacamata Intan, mobil ataupun bahan bakar saat ini telah menjadi dua komponen utama dalam menunjang keseharian masyarakat.
"Goyang mungkin ada, tapi itu tidak lama. Dan kami melihat penurunan penjualan tidak pernah terjadi. Jadi ya balik lagi kendaraan dan bahan bakar menjadi kebutuhan buat masyarakat," ucap Intan. [afs]