Selain dari Jepang, pelaku otomotif dari Korea Selatan juga terus meningkatkan penanaman modalnya di Indonesia. Perusahaan kendaraan asal Korea Selatan, Hyundai, telah mulai memproduksi kendaraan secara massal untuk produk jenis B-SUV, MPV, dan EV SUV di pabrik Karawang, Jawa Barat, sejak Januari 2022 lalu. Hyundai juga telah meluncurkan Ioniq 5, kendaraan listrik pertama produksi pabrik tersebut pada Maret 2022. Pada tahap pertama, Hyundai menginvestasikan USD 750 Juta di Indonesia dengan total kapasitas produksi sebanyak 150.000 unit/tahun yang diantaranya saat ini digunakan untuk memproduksi EV sebanyak 3000 unit/tahun dan akan ditingkatkan sesuai dengan permintaan.
Investasi China
Baca Juga:
PT Chery Sales Indonesia Tambah Kuota Harga Spesial Chery Omoda E5
Pada saat ini sedang dijajaki rencana investasi perusahaan otomotif asal China, yakni Chery Motor. Perusahaan Chery telah bertemu beberapa kali dengan Menperin membahas rencana investasi yang akan mulai berjalan pada tahun 2022 dengan total komitmen investasi sekitar USD 1 miliar. Pada tahun 2022, secara bertahap Chery akan mulai memproduksi kendaraan jenis SUV dengan total sembilan model dan di antaranya untuk kebutuhan ekspor. Selanjutnya, PT. Chery Motors Indonesia akan melakukan empat tahapan investasi sampai tahun 2028.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing Industri Otomotif Nasional, Pemerintah Beri Sejumlah Insentif
“Di tahun 2022, Chery akan mulai memproduksi kendaraan jenis SUV. Kemudian, dalam empat tahap pengembangan hingga 2028, pabriknya akan memproduksi sembilan model, dengan proporsi bagi pasar ekspor juga,” jelas Menperin.
Ia menambahkan, pihak Chery telah melakukan komunikasi intensif dengan Kemenperin dan menyatakan komitmen untuk menjadikan Indonesia sebagai hub ASEAN dan bagian dari ekspor global perusahaan tersebut.
Selanjutnya, terdapat dua perusahaan otomotif lainnya dari China yang berencana memproduksi EV, yaitu PT. SGMW Motor Indonesia (Wuling) dengan kapasitas produksi 10.000 unit/tahun dan PT. Sokonindo Automobile dengan kapasitas produksi 1.000 unit/tahun. “Kemenperin menyambut baik investasi para pelaku industri otomotif, termasuk yang mengembangan bisnis kendaraan listrik. Kami mendukung penuh pembangunan ekosistem kendaraan listrik dari hulu sampai hilir untuk menjadikan Indonesia sebagai pemimpin dalam produksi kendaraan listrik yang berdaya saing global,” kata Menperin.