WahanaInfrastruktur.com | Tol Laut menjadi salah satu program andalan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang diselenggarakan melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sejak 7 tahun lalu.
Sejak diluncurkan pada 20 Oktober 2014, salah satu Program Strategis Nasional (PSN) tersebut terus mengalami peningkatan dan perkembangan, baik dari segi trayek, jumlah pelabuhan yang disinggahi, kapasitas daya angkut kapal, serta volume muatan.
Baca Juga:
Tahun 2024 Pemerintah Mulai Bangun Terowongan Bawah Laut IKN Nusantara
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Arif Toha, menyebutkan, memasuki 7 tahun berjalan, program Tol Laut kini telah melayani 32 trayek.
Tol Laut Jokowi kini dioperasikan menggunakan 32 kapal yang menyinggahi 114 pelabuhan, termasuk trayek Provinsi Papua dan Papua Barat.
“Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah bahu-membahu menyinergikan setiap tahapan pada Sistem Transportasi Nasional dan Sistem Logistik Nasional,” ujar Arif Toha dalam keterangannya yang dikutip pada Jumat (22/10/2021).
Baca Juga:
Gandeng Kotabaru Kalsel, Mamuju Sulbar Siap Bangun Tol Laut
Arif memaparkan, berdasarkan hasil evaluasi semester I 2021, Program Tol Laut telah mengangkut muatan berangkat sebanyak 6.617 Teus dengan komoditas muatan terbanyak berupa semen, beras, dan air mineral.
Adapun muatan balik sebanyak 2.542 Teus dengan komoditas muatan terbanyak berupa kayu, kopra, dan rumput laut dengan capaian voyage (perjalanan bolak-balik) 54 persen dibandingkan 2020.
“Kinerja Tol Laut tahun ini lebih efektif dibandingkan tahun lalu. Ini semua dapat terwujud berkat upaya seluruh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Unit Penyelenggara Teknis, dan Operator dalam melakukan sosialisasi serta memberi pendampingan kepada pelaku usaha yang terlibat,” ungkapnya.