Senyawa Hidrokarbon aromatik polisiklik berasal dari bahan makanan yang dipanggang terutama daging merah, ayam, ataupun ikan.
Prosesnya adalah, Ketika daging dipanggang atau diasapi pada suhu yang tinggi, lemak yang terbakar akan menetes ke permukaan wadah memasak seperti teflon ataupun bara sehingga menghasilkan menghasilkan zat hidrokarbon aromatik polisiklik yang mudah menguap.
Baca Juga:
Tito Karnavian Gelar Rapat Darurat Bahas Tata Kelola MBG dan Dapur Bermasalah
Ketika zat tersebut menguap, maka akan kembali terserap pada daging yang sedang dipanggang.
Para peneliti menyebutkan bahwa zat hidrokarbon aromatik polisiklik beracun dan berpotensi meningkatkan risiko kanker payudara, ginjal, usus besar, dan kanker prostat.
4. Merkuri pada Ikan
Baca Juga:
19 Siswi dan Guru SMA di Tasikmalaya Keracunan Cilok Asrama, 13 Masih Dirawat
Pada dasarnya ikan merupakan salah satu sumber protein terbaik, terutama ikan laut. Namun, penelitian menyebutkan bahwa beberapa jenis ikan laut, seperti swordfish dan mackerel memiliki kandungan merkuri yang cukup tinggi di dalam tubuhnya.
Senyawa merkuri ini merupakan logam berat yang bersifat neurotoksin sehingga dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf janin.
Untuk itu, ada baiknya memilih jenis ikan air tawar yang minim merkuri, ataupun jenis ikan laut yang kadar merkurinya relatif lebih rendah, seperti ikan sarden, tuna, tongkol, serta salmon.