"Indonesia, sampai saat ini belum ada laporannya, tapi para peneliti mengatakan untuk tunggu dalam satu bulan ini," ujarnya.
Ia pun mengajak semua pihak waspada karena beberapa data awal tentang varian baru ini menunjukkan indikator yang mengkhawatirkan dan dapat mengubah arah pandemi, meskipun saat ini di Indonesia kasus COVID-19 sudah melandai dan situasi pandemi juga sudah agak melonggar.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
"Sekarang situasi kita sudah mulai longgar dan jangan sampai kita kembali ke awal-awal pandemi, kerja WFH dan segala aktivitas dibatasi membuat kita sangat tidak nyaman. Untuk itu, jangan sampai kita abai dan tetaplah kita selalu waspada," katanya.
Sementara Direktur Keuangan PT Semen Padang Tubagus Muhammad Dharury menyampaikan webinar digelar untuk mengantisipasi penularan COVID-19 dan juga varian baru.
Ia mengajak seluruh insan Semen Padang Group dan juga keluarga serta masyarakat, untuk terus menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
"Jadi, meski angka penularan virus COVID-19 di Indonesia sudah melandai, termasuk di Semen Padang dan Semen Indonesia juga sudah zero, kita harus tetap waspada. Protokol kesehatan penting sekali untuk mengantisipasi penularan COVID maupun varian baru, meskipun kita telah divaksin," ujarnya. [kaf]