Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang mengambil langkah paling banyak memiliki risiko 40-53 persen lebih kecil terhadap kematian dini dibanding dengan kelompok yang berjalan paling sedikit. Namun, tidak ada perbedaan yang terlalu jauh dengan kelompok yang berjalan sekitar 6-8 ribu langkah.
Studi lain yang diterbitkan sebelumnya juga menemukan hal yang sama. Orang yang berjalan kaki 7-8 ribu langkah berisiko jauh lebih rendah pada kematian dibanding yang hanya berjalan 4 ribu langkah sehari.
Baca Juga:
Tim Itwasda Polda Jambi Lakukan Pengawasan Operasi Lilin 2023 di Polresta Jambi
Saran jalan kaki 10 ribu langkah sendiri ditengarai muncul bermula dari tujuan pemasaran. Saran ini menjadi bagian dari kampanye Olimpiade Tokyo 1964 silam.
Direktur Medis di Pusat Kesehatan Bariatrik dan Metabolik Rumah Sakit O'Connor di San Jose, California, Thomas Hirai mengatakan bahwa ide berjalan 10 ribu langkah sehari mulai muncul untuk meningkatkan metabolisme dan menurunkan berat badan.
"Target 10 ribu langkah tercapai karena mudah diingat dan ada di atas rata-rata harian jalan kaki bagi sebagian orang," kata Thomas, mengutip Insider.
Baca Juga:
Momen Natal, Dua Narapidana di Lapas Kelas IIB Jambi Mendapat Remisi
Meski begitu, kepercayaan berjalan kaki bisa menurunkan berat badan tetap harus diiringi dengan hitungan pembakaran kalorinya. Kebanyakan orang membakar kalori 30-40 kalori per 1.000 langkah. Itu berarti, saat berjalan kaki 10 ribu langkah, hanya 300-400 kalori yang terbakar.
Padahal, untuk menurunkan berat badan, dibutuhkan pembakaran kalori yang cukup banyak.[zbr]