"Diharapkan, pemda mau memberikan alokasi dana, tidak melulu mengandalkan pusat," ujar Erlina.
Indonesia sendiri menargetkan eliminasi TB pada tahun 2030. Dengan begitu, gerak cepat, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, tentu diperlukan.
Baca Juga:
Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto Pimpin Upacara Hari Kesehatan Nasional
Eliminasi TB di Masa Pandemi
Kondisi pandemi menuntut segala fokus ditujukan pada upaya mengatasi penularan virus SARS-CoV-2. Erlina mengatakan, hal tersebut mau tidak mau berpengaruh terhadap upaya eliminasi TB.
"Saat Covid-19, orang leluasa, santai mengabarkan dirinya kena Covid-19, yang S1, S2 Covid-19. Seharusnya TB juga begitu, enggak malu declare dirinya TB agar dirinya dan lingkungan juga waspada," katanya.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
Salah satu yang sangat terasa adalah penurunan case notification rate atau angka notifikasi kasus.
Dikutip dari Pusdatin Kemkes, angka notifikasi kasus merupakan jumlah semua kasus TB yang diobati dan dilaporkan di antara 100 ribu penduduk di suatu wilayah tertentu. Jika data dikumpulkan, maka bisa menggambarkan kecenderungan (tren) peningkatan atau penurunan kasus dari tahun ke tahun di suatu wilayah.
TB sendiri merupakan penyakit menular yang diakibatkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tapi bisa juga menyerang organ tubuh lain.